Rekam Medis Elektronik telah menjadi favorit klinik dalam menyimpan data Rekam Medis Pasien. Bagaimana tidak? Jika masih menggunakan rekam medis manual, klinik masih harus mengelompokkan rekam medis yang jumlahnya sangat banyak pada lemari penyimpanan, masih kesulitan dalam mencari keberadaan kartu pasien setiap kali pasien berkunjung untuk konsultasi, format penyimpanan diagnosa yang terbatas, tidak lengkap, dan belum mendukung penyimpanan foto, klinik gigi, data berupa foto sebelum perawatan dan sudah perawatan akan sangat membantu sebagai data penyimpanan rekam medis, krusial bahkan. Tidak hanya foto gigi dan gusi sebelum dan setelah perawatan, tentu dalam beberapa kasus, dokter juga memerlukan hasil pemeriksaan rontgen pasien. Format kertas yang tidak sama besar akan membuat staff klinik berpikir lebih keras bagaimana cara penyimpnana data tersebut agar tidak sulit dalam mendapatkannya dengan cepat saat peran Denta dalam mempermudah penyimpanan Rekam EMR Hanya Dalam Satu DetikDiambil dari blog Pencarian Data Pasien dengan CepatTidak seperti sebelumnya dimana klinik harus kasak kusuk membongkar lemari penyimpanan kartu rekam medis pasien, sekarang klinik hanya perlu mengetik Nama/nomor MR/nomor BPJS pasien pada search bar, lalu data pasien akan muncul. Dengan data seperti nama, tanggal lahir, nomor MR serta alamat yang tertera, klinik tidak akan kebingungan bahkan apabila pasien memiliki nama yang sama sekaligus. Dengan begini, klinik bisa menghindari kesalahan menginput data pasien double!Riwayat Pasien Tersimpan Rapi Berdasarkan Tanggal Kunjungan atau Record BasedTimeline View. Gambar diambil dari blog Cara Melihat Riwayat Konsultasi Pasien Menggunakan Timeline View dan Record Based ViewRecord View. Gambar diambil dari blog Cara Melihat Riwayat Konsultasi Pasien Menggunakan Timeline View dan Record Based ViewPada sistem informasi klinik Denta, klinik dapat melihat rekam medis pasien berdasarkan waktu kunjungan Timeline ataupun berdasarkan Rekam Medis Record. Dengan fitur ini, klinik akan lebih dimudahkan dalam proses pelayanan kesehatan Penyakit dan Alergi Mudah TerlihatGambar diambil dari blog Cara Melihat dan Menambahkan Riwayat Penyakit dan Alergi PasienContoh Riwayat dan Alergi PasienDalam beberapa kasus, pasien memiliki kondisi yang berbeda dari pasien lainnya dalam penanganan suatu penyakit dimana fakta ini tidak boleh terlewatkan oleh dokter Contoh Alergi atau penyakit bawaan. Jika masih menggunakan penyimpanan rekam medis secara manual , dokter harus meneliti lagi rekam medis untuk menemukan data riwayat dan alergi pasien atau menanyakan langsung kepada pasien. Jika ini terjadi terkadang pasien merasa sedikit terguncang mengetahui dokter mereka tidak mengingat kondisi pasien itu sendiri. Tapi kini, tidak perlu khawatir, karena Riwayat dan alergi pasien langsung mudah ditemukan saat dokter mengakses EMR pasien. Dokter tidak perlu lagi kasak kusuk meneliti lagi hasil pemeriksaan rekam medis hanya untuk menemukan apakah pasien memiliki alergi ataupun sekedar menemukan riwayat penyakit Berstandar ICD-10Contoh Menambahkan Diagnosa menggunakan gejala. Diambil dari blog Cara Mengisi Diagnosa Pasien dengan Standar ICD 10Contoh Menambahkan Diagnosa menggunakan kode ICD 10 . Diambil dari blog Cara Mengisi Diagnosa Pasien dengan Standar ICD 10Menambahkan diagnosa pasien sekarang tidak perlu gelisah lagi, karena dengan Denta, tim klinik bisa menambahkan diagnosa dengan Klasifikasi Internasional Penyakit yang sudah terstandar dengan mudah. Tim klinik tinggal mengetik gejala, ataupun kode ICD lalu klik, maka diagnosa pasien sudah tersimpan dengan rapi ke EMR Tidak Lengkap Tanpa Catatan OrganDiambil dari blog Cara Mengisi Catatan Organ Pasien pada Sistem beberapa kasus pada klinik gigi, Dokter juga perlu menambahkan catatan organ pada diagnosa pasiennya. Denta menyediakan kolom untuk menyimpan catatan Dokter dan Perawat Dalam Satu TempatCatatan Dokter. Gambar diambil dari blog Cara Mengisi Catatan Dokter pada Sistem Dokter. Gambar diambil dari blog Cara Mengisi Catatan Perawat Pasien pada Sistem dia bagian yang tak kalah penting dalam Rekam Medis. Rekam Medis SOAP dibutuhkan untuk menyimpan Subjektif, Objektif, Penilaian dokter terhadap keadaan pasien serta Perencanaan untuk pengobatan pasien itu sendiri. Data tersebut harus disimpan dalam format yang mudah disimpan, ditemukan dan mudah dimengerti agar dokter tidak memiliki kendala dalam mengambil tindakan yang diperlukan demi pelayanan kesehatan Denta, memenuhi semua kebutuhan tersebut, bahkan melebihi, karena pada Denta juga menyediakan kolom "Catatan Bebas" untuk mengisi , ya, catatan tambahan dari dokter, ataupun Tindakan / Prosedur dan Resep Obat Langsung dari SistemDiambil dari blog Cara Menambah Tindakan / Prosedur pada Sistem Informasi dari blog Cara Menambah Resep Obat dan Racikan pada EMR PasienTindakan / Prosedur dan obat, biasanya disalin terpisah, lalu staff menyampaikan dokumen obat ke bagian Apotek/Peracikan Obat, dan diteruskan juga ke bagian Kasir. Hal ini akan merepotkan apabila ternyata setelah staff tiba di ruangan peracikan ditemukan stok obat yang tidak mencukupi pada Depot Klinik. Tapi pada Denta, hal itu tidak akan terjadi, karena saat dokter meresepkan obat dari sistem, jika ada stok obat yang menipis akan muncu warning pada sistem. Staff tidak perlu lagi bolak balek ruangan untuk menyampaikan resep dan bisa langsung fokus pada pekerjaan Lab Tersimpan Rapi pada SistemGambar diambil dari Cara Menambah Hasil Lab pada Sistem yang membutuhkan hasil lab sebelum menjalani perawat medis, kini datanya bisa ditambahkan dan disimpan dengan rapi pada EMR diambil dari blog Odontogram InteraktifToolbar untuk mengisi Odontogram. Diambil dari blog Cara Mengisi Rekam Medis OdontogramIni dia yang spesial, menambahkan odontogram pada EMR pasien hanya dengan klik. Odontogram dilengkapi dengan keterangan gambar dan juga sudah terstandar. Klinik juga dapat menuliskan kode langsung pada kolom gigi yang bermasalah. Menambah file berkas + Hasil RontgenGambar diambil dari Blog Update Versi terpenting selanjutnya adalah dengan Denta, klinik dapat menambahkan file berkas seperti hasil Rontgen Gigi, foto Gigi sebelum dan setelah perawatan dan berkas yang dibutuhkan lainnya ke EMR diketahui tidak hanya ini fitur yang Denta dengan satu aplikasi, masalah-masalah yang terjadi pada proses pendaftaran, konsultasi, peracikan obat hingga pembuatan laporan terselesaikan sehingga mengurangi beban kerja tim, agar dapat lebih fokus dalam pada peningkatan pelayanan pelanggan dan pengembangan fitur terintegrasi, tampilan simpel dan dapat diakses dimana saja kapan saja, Denta memberikan kemudahan, kecepatan dan fleksibilitas dalam penggunaan aplikasi sehingga kegiatan manajemen praktek menjadi lebih sederhana, bisa Kelola Klinik Tanpa Bikin Pusing deh 。•̀ᴗ-✧Tertarik dengan Sistem Informasi Klinik Gigi Premium Denta ?Silahkan langsung chat dengan kami [Whats's App 0821-1222-2500]Atau kunjungi laman kami di informasi lainnya di Kotak di bawah ini Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai produk atau cara penggunaannya silahkan hubungi kami melalui live chat di dalam sistem ataupun laman kami di sebelah kanan bawah. Selamat Mencoba!Live Chat sistem klinik Subscribe to Get the latest posts delivered right to your inbox
B Cara Unit (Unit Numbering System). Sistem penomoran rekam medis jenis ini merupakan gabungan dari semua data yang dikumpulkan pada pasien tertentu, baik sebagai pasien rawat jalan, rawat inap atau pasien darurat tetapi hanya menyediakan satu nomor. Pasien akan diberikan nomor rekam medis pada kunjungan pertamanya, yang digunakan untuk semua kunjungan dan perawatan berikutnya. Sistem penomoran sering disebut dengan istilah numbering sistem. Dengan menggunakan sistem penomoran, maka informasi-informasi dapat secara berurut dan meminimalisir informasi yang hilang. Penomoran rekam medis pada berkas rekam medis bertujuan untuk mempermudah pencarian kembali berkas rekam medis yang telah terisi berbagai data tentang pasien kemudian datang kembali untuk berobat di sarana pelayanan kesehatan yang sama yaitu dengan mencari nomor rekam medis yang telah diberikan kepada pasien. Pemberian nomor cara seri Serial Numbering Sistem Sistem penomoran ini dimana setiap pasien yang berobat ke rumah sakit selalu mendapatkan nomor baru. Keuntungan Mudah dalam pengerjaannya Kerugian Susah dan dibutuhkan waktu yang lama dalam mencari berkas rekam medis Informasi menjadi tidak berkelanjutan Pemberian nomor cara unit Unit Numbering Sistem Sistem penomoran dimana setiap pasien diberikan hanya satu nomor untuk berobat rawat jalan maupun pasien rawat inap dan gawat darurat, setiap pasien yang datang berobat mendapatkan satu nomor pada saat pertama kali pasien datang ke rumah sakit dan digunakan selamanya untuk kunjungan berikutnya. Keuntungan Informasi medis dapat berkelanjutan Semua rekam medis penderita memiliki satu nomor dan terkumpul dalam satu map/folder Secara tepat memberikan kepada rumah sakit/staf medis satu gambaran yang lengkap mengenai riwayat penyakit dan pengobatan seorang pasien Kerugian Membutuhkan waktu lebih lama untuk mencari berkas rekam medis Pemberian Nomor secara Seri-Unit Serial Unit Numbering Sistem Sistem pemberian nomor ini menggabungkan sistem seri dan unit, dimana setiap pasien datang berobat ke rumah sakit diberikan satu nomor baru, tetapi berkas rekam medis terdahulu digabungkan dan disimpan jadi satu dibawah nomor yang paling baru. Apabila satu berkas rekam medis lama diambil dan dipindahkan tempatnya ke nomor yang baru, ditempatnya yang lama tersebut harus diberi tanda petunjuk yang menunjukkan kemana rekam medis tersebut telah dipindahkan. Sistem pemberian nomor untuk rumah sakit yang dianjurkan ialah sistem unit. Baca Juga >> Anamnesis/Anamnesa Pengertian, Tujuan, Cara dan Persiapan Langkah-Langkah Perubahan sistem penomoran dari seri ke unit adalah sebagai berikut Untuk memulai tentukan satu tanggal untuk perubahan, sebaiknya pada awal tahun Mulailah dengan memakai nomor unit pada tanggak tersebut nomor terakhir dari penomoran seri dapat dipakai sebagi nomor permulaan sistem unit/seluruhnya dengan rangkaian nomor baru jika perlu. Berikan nomor unit baru kepada pasien masuk pulang, ambil rekam medis yang lama dan simpan dibawah nomor yang baru berikan tracer pada tempat pentimpanan rekam medis yang lama, dengan mencantumkan nomor baru Tinggalkan pada tempat semula rekam medis dari pasien yang tidak melakukan masuk ulang. Demikianlah penjelasan mengenai Sistem Penomoran Rekam Medis. Semoga bermanfaat! Terhambatnyapelayanan juga terjadi saat ada nomor rekam medis yang ganda. Cara mencari berkas rekam medis yang disimpan pada ruang filing adalah dengan berdasarkan pada nomor rekam medis. Masalah terjadi saat petugas menemukan nomor rekam medis yang sama dengan dua identitas yang berbeda sehingga petugas harus melakukan identifikasi ulang terhadapSISTEM PENOMORAN REKAM MEDIS A. PENGERTIAN SISTEM PENOMORAN “Salah satu sistem dari penyelenggaraan RM dimana semua pasien yg datang ke instansi pelayanan kesehatan diberikan suatu nomor Rekam Medis yg berfungsi sebagai salah satu identitas pasien“. Rekam Medis pada hampir semua pasien pelayanan kesehatan disimpan menurut nomor, yaitu nomor pasien masuk admission number. Dahulu berbagai rumah sakit menyimpan rekam medis berdasarkan nama pasien, nomor keluar atau kode diagnose. Penyimpanan secara alphabets menurut nama-nama pasien agak lebih sulit dan memungkinkan terjadinya kesalahan-kesalahan dibandingkan dengan penyimpanan berdasarkan nomor. Penggunaan nomor keluar discharge number dan nomor kode diagnose diagnostic kode number. Umumnya ternyata tidak memuaskan karena rekam medis lain-lain/register sangat memerlukan nomor pasien masuk admission number. Jika kartu pasien indeks hilang, nomor masuknya dapat diperoleh dari salah satu catatan, dengan mengetahui nama dan tanggal masuknya. Tetapi jika menggunakan nomor keluar kartu indeks tidak dapat menolong untuk menemukan nomor keluar, sehingga lokasi rekam medisnya sukar diketahui. Sistem penomoran dalam pelayanan rekam medis yaitu tata-cara penulisan nomor yang diberikan kepada pasien yang datang berobat sebagai bagian dari identitas pribadi pasien yang bersangkutan. Nomor rekam medis mempunyai beberapa kegunaan dan tujuan yaitu, sebagai identifikasi dari pasien, petunjuk pemilik folder dokumen rekam medis pasien yang bersangkutan, Registrasi pasien Pada waktu admission, untuk pedoman dalam tata-cara penyimpanan penjajaran dokumen rekam medis, dan sebagai petunjuk dalam pencarian dokumen rekam medis yang telah disimpan di filing. Ketika pasien datang berobat, petugas rekam medis harus memberikan nomor rekam medis dan mencatatnya kedalam beberapa formulir rekam medis yaitu, Kartu Identitas Berobat KIB, Kartu Indeks Utama Pasien KIUP, formulir data dasar pasien, formulir masuk keluar, buku register pendaftaran pasien. “Sistem apapun yang dipakai untuk Rekam Medis yang baru harus berdasarkan nomor yang di urut secara kronologis dan nomor tersebut digunakan oleh unit/bagian di RS/pelayanan kesehatan yang bersangkutan”. B. SISTEM PEMBERIAN NOMOR Pemberian nomor cara seri Pemberian nomor cara seri dikenal dengan nama Serial Numbering System SNS adalah suatu sistem penomoran dimana setiap penderita yang berkunjung ke rumah sakit atau puskesmas selalu mendapat nomor yang baru. Pada sistem ini, KIB dan KIUP tidak diperlukan karena seorang pasien dapat memiliki lebih dari satu nomor rekam medis. Keuntungan menggunakan sistem ini yaitu petugas mudah mengerjakan. Sedangkan kerugiannya yaitu, membutuhkan waktu lama dalam mencari dokumen rekam medis lama, informasi pelayanan klinis menjadi tidak berkesinambungan, dan banyak menggunakan formulir. Pemberian nomor cara unit Pemberian nomor cara unit atau dikenal dengan Unit Numbering System UNS adalah suatu sistem penomoran dimana sistem ini memberikan satu nomor rekam medis pada pasien berobat jalan maupun pasien rawat inap dan gawat darurat serta bayi baru lahir. Setiap pasien yang berkunjung mendapat satu nomor pada saat pertama kali pasien datang ke rumah sakit atau puskesmas, dan digunakan selamanya pada kunjungan berikutnya. Maka dokumen rekam medis pasien tersebut hanya tersimpan didalam satu folder dibawah satu nomor. Kelebihan pada sistem ini adalah informasi klinis dapat berkesinambungan karena semua data dan informasi mengenai pasien dan pelayanan yang diberikan berada dalam satu folder. Dengan demikian maka KIUP sebagai indeks utama pasien yang disimpan ditempat pendaftaran dan KIB yang diberikan pasien akan sangat diperlukan. Kekurangannya adalah pelayanan pendaftaran pasien yang pernah berkunjung atau sebagai pasien lama akan lebih lama dibanding cara SNS. Tapi kekurangan ini dapat diatasi dengan cara membuat dua loket yaitu loket untuk pasien baru dan pasien lama. Untuk loket pasien lama dibedakan menjadi dua lagi, yaitu untuk pasien lama yang membawa KIB dan pasien lama yang tidak membawa KIB. Pemberian nomor cara seri unit Pemberian nomor cara seri unit atau dikenal Serial Unit Numbering System SUNS adalah suatu sistem pemberian nomor dengan cara penggabungan sistem seri dan sistem unit. Dimana setiap pasien datang berkunjung ke rumah sakit atau puskesmas diberikan nomor baru dengan dokumen rekam medis baru. Kemudian setelah selesai pelayanan, berdasarkan nomor rekam medis pada dokumen rekam medis tersebut dicari di KIUP untuk memastikan pasien tersebut pernah berkunjung atau tidak. Bila ditemukan dalam KIUP berarti pasien tersebut pernah berkunjung dan memiliki dokumen rekam medis lama. Selanjutnya dokumen rekam medis lama dicari di filing, setelah ditemukan dokumen rekam medis baru dan lama dijadikan satu, dan yang menjadi patokan nomor rekam medis adalah nomor yang lama. Sedang nomor baru diberikan lagi ke pasien yang lain. Kelebihan sistem ini yaitu pelayanan menjadi lebih cepat karena semua pasien dianggap pasien baru. Sedangkan kekurangannya yaitu, petugas menjadi lebih repot setelah selesai pelayanan, informasi klinis menjadi tidak berkesinambungan. Sistem penomoran yang baik adalah dianjurkan sistem unit, karena memiliki kelebihan yaitu Semua rekam medis pasien memiliki satu nomor yang tersimpan dalam satu folder. Secara tepat memberikan informasi kepada klinis dan manajemen, satu gambaran yang lengkap mengenai riwayat penyakit dan pengobatan seorang pasien. Menghilangkan kerepotan mencari dan mengumpulkan rekam medis seorang pasien yang terpisah pisah dalam sistem seri. Menghilangkan kerepotan mengambil rekam medis, untuk disimpan ke nomor baru dalam seri unit. Sistem nomor yang digunakan juga mempengaruhi rencana perkembangan ruang temapat penyimpanan. Perlu sekali ruang lowong pada rak penyimpanan 25% apabila menggunkan sistem nomor unit, karena tempat tersebut berguna untuk menyimpan berkas rekam medis yang makin tebal. Apabila sistim seri unit yang dipakai, dimana rekam medis selalu disimpan di tempat nomor yang terbaru, sehingga terjadi lowong pada bagian – bagian tertentu dari rak penyimpanan. Lowong ini akan terjadi apabila persentase masuk ulang tinggi high admission rate. Dengan sistim seri rak – rak penyimpanan akan terisi secara konstan. Satu problem yang biasa timbul dalam sistim unit adalah bertambahnya satu rekam medis menjadi berjilid – jilid karena seringnya penderita tersebut mendapatkan pelayanan di rumah sakit. Kadang-kadang begitu seringnya seorang penderita dirawat, sehingga rekam medisnya harus dibuat jilid yang baru, karen terlalu tebal jika hanya satu jilid saja. Untuk mengingatkan petugas penyimpanan tentang hal ini, maka pada saat jilid harus dibuat catatan nomor jilid dan jumlah jilidnya, misalnya Jilid 1 dari 2; Jilid 2 dari 2. Pengambilan rekam medis yang tidak aktif dari rak penyimanan untuk dimusnahkan atau untuk microfilm, sangat gampang dalam sistim seri atau sistim seri unit. Dalm sistim seri, makin kecil nomor rekam medis, menunjukkan makin tuanya rekam medis tersebut. Dalam sistim seri unit, rekam medis yang tua dimana pemiliknya datang lagi kerumah sakit untuk berobat, tentu rekam medisnya akan disimpan dengan nomor yang lebih besar. Rekam medis yang tetap tinggal ditempatnya dalam satu jangka waktu tertentu dapat digolongkan sebagai rekam medis yang tidak aktif. Pada sistem seri rekam medis tua yang nomo-nomor rendah sangat mudah dipilih dari rak penyimpanannya untuk disimpan ketempat penyimpanan rekam medis yang tidak aktif. Dalam sistem unit, nomor-nomor rekam medis tidak menunjukan tua atau mudanya suatu rekam medis sehingga untuk memilih rekam medis yang tidak aktif harus dilihat satu persatu tahun berapa seorang penderita terakhir dirawat atau berkunjung ke poliklinik. Sehingga satu pasien hanya mempunyai satu unit nomor seumur hidup kemanapun ia berobat di rumah sakit. Untuk itu setiap pasien dapat dimasukkan kartu indeks pasien.
4 Isi Catatan Rekam Medis Tubuh dengan Klik pada bagian tubuh terlebih dahulu lalu isi Catatan pada Nomor Catatan. 5. Jika sudah Klik Simpan. Gambar diatas adalah Catatan Rekam Medis Tubuh yang telah diisi. Anda bisa Klik VIEW untuk melihat gambar pada catatan sesuai dengan nomor/deskripsi yang dipilih seperti pada gambar yang dibawah ini.Menemukan rekam medis seorang pasien kerap kali menjadi kendala di tengah sibuknya aktivitas di suatu klinik atau rumah sakit. Bayangkan jika ada pasien yang kritis dan membutuhkan tindakan medis sesegera mungkin, namun pihak faskes belum bisa menangani karena harus berkutat dengan tumpukan dokumen untuk mencari nomor rekam medis pasien tersebut terlebih dahulu. Hal ini tentunya berpengaruh pada pelayanan suatu fasilitas kesehatan. Untuk lebih mempercepat pelayanan serta membantu kinerja rumah sakit, dibutuhkan strategi yang tepat serta cara tepat dalam mengelola rekam medis pasien. Saat ini, terdapat suatu sistem yang memudahkan hal tersebut yang dapat membantu dalam meningkatkan kualitas pelayanan. Namun sebelum mengenal lebih dalam, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu rekam medis? Apa Itu Rekam Medis Pasien? Rekam medis pasien adalah berkas yang berisikan catatan serta dokumen tentang pasien. Biasanya terdiri dari identitas, riwayat pemeriksaan, riwayat pengobatan, tindakan medis yang pernah diberikan, dan sebagainya. Setiap pasien yang baru pertama kali mendaftar di suatu rumah sakit atau klinik akan dibuatkan nomor rekam medis sebelum memperoleh pelayanan kesehatan. Data-data tersebut akan disimpan oleh pihak faskes dan akan dibuka lagi apabila sewaktu-waktu pasien yang bersangkutan datang kembali untuk memeriksakan kesehatannya. Apa Fungsi dan Tujuan Dibuatnya Rekam Medis Pasien? Rekam medis berfungsi sebagai dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien. Selain itu, rekam medis juga berfungsi sebagai pembuktian dalam perkara hukum dan untuk menyediakan informasi statistik kesehatan. Adapun tujuan dibuatnya rekam medis adalah untuk menunjang tatanan administrasi agar pelayanan di suatu fasilitas kesehatan dapat berjalan dengan tertib. Itulah sebabnya, pentingnya dibuat nomor rekam medis pasien untuk menghindari duplikasi, memudahkan pembacaan riwayat kesehatan pasien, serta mempermudah pencarian informasi ketika dibutuhkan. Menangani Kendala Pencarian Rekam Medis Melalui Digitalisasi Dalam mengikuti perkembangan jaman, diciptakan rekam medis digital untuk mempermudah kinerja manajemen suatu rumah sakit. Sudah banyak fasilitas kesehatan yang beralih ke digitalisasi, khususnya aplikasi pencari rekam medis. Rekam medis digital berbeda dengan rekam medis konvensional yang masih menggunakan berkas-berkas fisik untuk mencatat riwayat kesehatan pasien. Sistem rekam medis konvensional terkadang cukup ribet untuk suatu faskes yang sangat ramai pengunjung, sebab pihak rumah sakit harus mencari tumpukan dokumen pasien pada bagian kearsipan. Beberapa faskes juga menyimpan rekaman medis pasien di dalam perangkat komputer rumah sakit. Hal ini sangat riskan, mengingat penyimpanan data di dalam hard disk komputer kerap kali penuh atau terjadi error karena terserang virus komputer. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya sistem pelayanan di rumah sakit. Sedangkan, rekam medis digital memiliki sistem penyimpanan berupa cloud. Setiap data-data pasien berupa riwayat kesehatan, riwayat pengobatan, dan sebagainya tersimpan di suatu server sehingga dapat mencegah risiko kerusakan serta kehilangan data. Proses pencarian rekam medis digital terbilang sangat mudah. Karena dikelola oleh sistem informasi khusus, maka pencarian informasinya dapat dilakukan melalui suatu aplikasi. Proses pencariannya juga sangat cepat dan mudah sehingga dapat meningkatkan manajemen pelayanan rumah sakit dan klinik. Selain itu, keamanan data dari rekam medis digital sangat terjamin. Pihak rumah sakit ataupun klinik harus memiliki akses khusus berupa password untuk mencari data-data pasien yang dibutuhkan. Menggunakan sistem pencarian digital dalam memanajemen rekam medis pasien tentunya sangat berguna. Selain aman, cepat, dan minim risiko, rekam medis digital juga dapat meringankan beban kerja dokter, perawat, dan staff sehingga mereka dapat fokus untuk melayani pasien dengan sepenuh hati. Tentu saja, sistem ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan suatu klinik maupun rumah sakit. Pracpital Siap Menyediakan Rekam Medis Elektronik Dalam rangka membantu klinik, rumah sakit, maupun fasilitas kesehatan lainnya, Pracpital menyediakan fitur rekam medis elektronik yang akan membantu fasilitas kesehatan memiliki rekam medis yang tersusun secara sistematis, terintegrasi dengan baik, dan mudah diakses oleh para tenaga medis. Tampilan rekam medis elektronik yang disediakan oleh Pracpital sangat mudah untuk dipaham dan sangat intuitif, sehingga mempermudah para Dokter untuk melakukan pencatatan rekam medis di bawah 2 menit untuk tiap pasien. Mari beralih ke rekam medis elektronik bersama Pracpital!
SebelumAnda mengetahui cara untuk temukan nomor rekam medis pasien yang lebih cepat, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai pengertiannya. Oleh karena itu, Anda pun perlu mengetahui perbedaan cara menemukan nomor rekam medis pasien secara konvensional dan juga digital. Dengan begitu, Anda dapat menemukan solusi yang tepat untukRekam medis adalah salah satu istilah yang kerap muncul ketika seseorang berkonsultasi di fasilitas kesehatan. Rekam medis biasanya dibutuhkan dokter atau tenaga medis untuk mencatat informasi mengenai kondisi kesehatan pasien atau mencari tahu informasi rinci mengenai riwayat kesehatan pasien. Dari catatan yang ada, dokter dapat menentukan tindakan lanjut seperti apa yang tepat untuk pasien. Akan tetapi, pasien pun juga berhak mengetahui tentang hal-hal yang tercantum dalam dokumen tersebut. Seluruh informasi yang ada di rekam medis memiliki kegunaan tersendiri. Pengertian rekam medis Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Permenkes nomor 24 tahun 2022 tentang rekam medis, Rekam Medis adalah dokumen yang berisikan data identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Dokumen yang dimaksud merujuk pada catatan dokter, dokter gigi, dan/atau tenaga kesehatan tertentu, laporan hasil penunjang, catatan observasi dan pengobatan harian dan semua rekaman, baik berupa foto radiologi, gambar pencitraan imaging, dan rekaman elektro diagnostik. Rekam medis bisa dibuat secara tertulis maupun elektronik atau digital. Saat ini, sebagian rumah sakit sudah mulai bergeser menggunakan rekam medis elektronik agar data bisa disimpan dengan lebih efektif. Pengisian rekam medis hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis yang melakukan pemeriksaan kepada pasien. Sementara itu, penyimpanan, pengolahan data, dan pendistribusian rekam medis dilakukan oleh petugas khusus rekam medis di fasilitas kesehatan. Rekam medis adalah dokumen bersifat rahasia. Artinya, yang bisa memiliki dan mengakses informasi di dalamnya hanyalah sarana pelayanan kesehatan dan pasien terkait. Seluruh informasi mengenai identitas pasien, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan pengobatan pasien adalah rahasia. Tentunya, yang bertanggung jawab merahasiakan ini adalah seluruh tenaga kesehatan, petugas pengelola, dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan. Baca Juga Kenapa Tulisan Dokter Susah Dibaca? Intip Alasan Fenomena Unik Ini Fungsi rekam medis Fungsi rekam medis tidak hanya untuk menyimpan data pemeriksaan pasien. Sebuah jurnal yang diterbitkan lewat Journal of Maxillofacial and Oral Surgery menyebutkan bahwa ada enam fungsi rekam medis dalam dunia kesehatan, yaitu Sebagai alat untuk menyimpan data riwayat kesehatan pasien Digunakan sebagai bahan penelitian medis Sebagai alat edukasi untuk orang yang mendalami ilmu kesehatan, baik itu kedokteran, kedokteran gigi, maupun paramedik Untuk alat bukti dalam pengajuan klaim asuransi, dokumen pendukung pencairan kompensasi kecelakaan kerja, data pendukung dalam penyelidikan kasus kriminal, hingga pembagian warisan Data penyidikan dalam kasus malpraktik Sebagai informasi untuk diolah dalam proses audit medis Menurut Kementerian Kesehatan RI, rekam medis yang digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian yang menyebutkan identitas pasien, baru bisa diambil datanya apabila persetujuan secara tertulis dari pasien atau ahli warisnya sudah didapatkan. Maka dari itu, biasanya pemanfaatan rekam medis dalam bidang pendidikan dan penelitian tidak mencantumkan nama pasien atau cukup dengan menggunakan nama samaran atau kode tertentu, seperti Tn X atau Ny. X. Namun, apabila pemanfaatan rekam medis dilakukan untuk kepentingan negara, maka tidak diperlukan persetujuan pasien. Baca Juga Apa Saja Hak dan Kewajiban Pasien di Rumah Sakit? Kamu Wajib Tahu! Isi rekam medis Isi rekam medis adalah semua informasi mengenai hal-hal yang didapat tenaga medis dari pemeriksaan pasien dan hal-hal yang berkaitan dengan kunjungan pasien ke fasilitas kesehatan. Menurut Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan RMIK yang diterbitkan Kementerian Kesehatan, informasi mendetail dalam rekam medis bisa diisi dengan mendapatkan dua jenis data dari pasien, yakni data klinis dan data administrasi. Inilah data klinis pasien yang harus diisi di dalam rekam medis Identitas pasien. Tanggal dan waktu tindakan. Hasil anamnesis, setidaknya tentang keluhan dan riwayat penyakit. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik. Diagnosis. Rencana penatalaksanaan. Pengobatan yang diberikan kepada pasien. Informasi pendukung lainnya. Sementara itu, data administrasi pada rekam medis berisi rincian mengenai Nama lengkap. Nomor rekam medis dan nomor identitas lainnya. Alamat lengkap. Tanggal, bulan, tahun, dan kota kelahiran. Jenis kelamin. Status pernikahan. Nama dan alamat keluarga terdekat yang bisa dihubungi. Tanggal dan waktu saat terdaftar di tempat penerimaan pasien. Nama dan identitas lain dari sarana pelayanan kesehatan. Data keuangan pasien yangmencakup nomor asuransi yang dipakai untuk membiayai perawatan pasien. Sementara itu, berdasarkan jenisnya, isi rekam medis terbagi menjadi lagi menjadi enam jenis, yaitu Rekam medis untuk pasien rawat jalan. Rekam medis untuk pasien rawat inap. Rekam medis untuk gawat darurat. Rekam medis untuk pasien dalam keadaan bencana. Rekam medis untuk pelayanan dokter spesialis atau dokter gigi spesialis. Apakah pasien harus punya rekam medis sendiri? Berdasarkan Permenkes nomor 269 tahun 2008 tentang rekam medis, berkas rekam medis dimiliki oleh sarana pelayanan kesehatan tempat pasien diterima dan mendapatkan perawatan. Meski demikian, pasien bisa mengakses dan memiliki isi rekam medis. Berbeda dengan berkas rekam medis yang dimiliki rumah sakit, isi rekam medis yang dimiliki pasien berupa ringkasannya. Pasien bisa memiliki ringkasan rekam medis dalam bentuk catatan. Penggandaan berkas dilakukan sendiri oleh pasien. Namun, keluarga pasien yang berhak dan orang yang diberi kuasa atau atas persetujuan tertulis oleh pasien juga bisa mendapat salinan berkasnya. Baca Juga Jangan Sembarangan Ambil Foto di Rumah Sakit, Ini Ketentuannya Jika kamu masih punya pertanyaan seputar rekam medis, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan SehatQ menggunakan fitur Chat Dokter yang praktis dan bisa digunakan 24 jam. Unduh gratis di App Store dan Google Play. SistemPenomoran Rekam Medis: Pemberian nomor cara seri (Serial Numbering Sistem) Sistem penomoran ini dimana setiap pasien yang berobat ke rumah sakit selalu mendapatkan nomor baru. Keuntungan: Mudah dalam pengerjaannya; Kerugian: Susah dan dibutuhkan waktu yang lama dalam mencari berkas rekam medis; Informasi menjadi tidak berkelanjutan .